Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Bagaimana Cara Memulai Usaha dengan Modal Dengkul

Gambar
Bagaimana cara memulai bisnis dengan modal dengkul? Pertanyaan ini banyak diajukan oleh mereka yang ingin sekali membuka usaha tapi tidak memiliki cukup modal. Mungkin juga diajukan oleh orang yang punya modal tapi tidak berani mengambil resiko kehilangan modal. Sehingga dianggapnya bisnis modal dengkul merupakan langkah yang aman. Enak memang kesannya kalau bisa memulai bisnis tanpa modal. Dalam prakteknya memang banyak yang bisa memulai usaha tanpa modal uang sepeserpun. Contoh paling banyak adalah makelar. Ia hanya perlu mempertemukan orang yang ingin menjual dengan orang yang ingin membeli, kemudian ia akan mendapat komisi. Tapi untuk menjadi makelar yang profesional dengan penghasilan yang bagus apakah hanya cukup dengan modal dengkul? Saya yakin pasti tidak, ia pasti memerlukan modal-modal lainnya. Ada juga sich yang benar-benar hanya menggunakan dengkulnya yaitu tukang pukul, tukang pikul di pasar, tukang parkir, Pak Ogah, dan sejenisnya. Tapi apakah itu bisnis yang anda ing

Cara Mudah Memulai Bisnis dan atau Usaha Sambilan

Gambar
Untuk memulai usaha atau bisnis janganlah menunggu kondisi yang ideal. Modal yang cukup, lokasi yang strategis, karyawan yang cakap, waktu yang luang untuk memulai bisnis adalah kondisi yang ideal. Dan untuk mendapatkan semuanya dalam waktu yang bersamaan tentu butuh pengorbanan yang lebih besar. Apalagi bagi kita-kita yang masih berstatus sebagai karyawan di tempat lain, menunggu kondisi ideal bisa menjadi pilihan yang sulit. Salah satu pilihan bagi seorang karyawan untuk memiliki bisnis sendiri adalah membuka usaha sambilan. Sehingga kita bisa tetap bekerja dan mendapatkan gaji. Dan kita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan lewat usaha yang kita rintis. Membuka usaha sambilan bisa menjadi pilihan yang menyenangkan kalau kita bisa menentukan jenis usaha dan skala usaha sesuai minat dan kemampuan kita. Kalau memang kita punya kondisi yang ideal, pilihan untuk membuka perusahaan, membuka toko, atau mengambil franchise adalah pilihan yang tepat. Tapi bagi yang belum berani u

Kerja VS Aset

Gambar
Kerja Aset Semakin Tua pasti semakin miskin (karena tidak produktif lagi maka pensiun) Semakin tua akan semakin kaya ( asetnya semakin besar) Ketika tua, hasil jerih payah kita mati2an di perusahaan orang Lain (Jabatan tinggi), tidak bisa diwariskan ke anak kita ketika pensiun Ketika tua, jerih payah kita mati2an di perusahaan sendiri (perusahaan makin besar) bisa diwariskan ke anak kita Grafik warisan ke anak dimulai dari bawah lagi (stagnan, pola tidak berubah) Grafik warisan ke anak, tinggal diwariskan, dan akan semakin besar terus bertambah Makin tinggi jabatan = Stress Makin besar aset = freedom of mind Semakin tinggi jabatan, semakin tidak punya waktu untuk keluarga (anak- anak dan keluarga yang dikorbankan) Semakin besar perusahaan, semakin punya banyak waktu untuk keluarga (ingat tujuan kita bekerja utk keluarga) Penambahan uang dan waktu (ngelembur) jumlah kecil Pelipat gandaan uang dan waktu ( fa

Menemukan Makna Hidup dan Tujuan Hidup Anda

Gambar
Menemukan Makna Hidup dan Tujuan Hidup Anda.. Bila saat ini uang bukanlah sebuah masalah bagi anda, apa yang anda inginkan selain uang?? Kebebasan waktu Penghargaan ( atas diri, kehidupan, dan perjuangan anda ) Membantu Mensukseskan orang lain lebih banyak Pengembangan diri Meningkatkan kualitas hidup Menjadi orang tua terbaik untuk anak anda Freedom of mind Menikmati hidup Mempunyai lingkungan positif dan saling memajukan Pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab Bila saat ini waktu bukanlah masalah bagi anda ...( tentunya uang dan waktu ) , apa yang ingin anda capai lagi dalam hidup anda ? Apakah anda hanya ingin berhenti sampai disini saja ? Atau, Anda ingin mencapai tujuan yang lebih mulia lagi ? Bila ya, apa tujuan yang harus anda capai lagi ? Apakah orang disekeliling anda sudah mempunyai kehidupan yang seperti anda rasakan saat ini ? Apakah anda sudah cukup dihargai oleh bos anda, lingkungan anda, dan karyawan anda ? Apakah anda sudah bebas pikiran ( Freedom of

Opening “SHEARING DREAM“

Gambar
Banyak orang hidup tidak mempunyai impian, mereka hanya menjalani hidup apa adanya, sehingga seringkali mereka hanya dikendalikan keadaan, mereka terus bekerja sampai tua untuk mengejar uang, tetapi tidak pernah berpikir “Bagaimana supaya uang mengejar saya” Alasan kenapa orang tidak berani bermimpi : Takut jatuh / takut gagal Tidak berani bermimpi tinggi/ impian dikira muluk-muluk Dikendalikan keadaan BUILDING DREAMS 1. Apa impian anda? 2. Apakah hal itu penting? Bila iya, kenapa? Mengapa hal itu penting? Bila tidak tercapai, apa yang akan terjadi? 3. Dengan kondisi/ pekerjaan anda saat ini, apakah hal itu akan tercapai? Bila ya, kapan hal itu tercapai ( apakah dapat terjadi dalam 5 tahun ini )? Bila tidak, kenapa? Apa yang menyebabkan hal itu tidak tercapai? 4. Seandainya hal itu tercapai bagaimana kehidupan anda nantinya? (maukah anda membayangkannya)? 5. Untuk tercapainya impian anda maukah anda membayar harganya dengan melakukan kerja keras mulai saat ini?

Impian dan Masa Depan Cerah

Gambar
Impian demi masa depan yang cerah adalah harapan setiap insan. Berikut adalah ulasan mengenai impian dan masa depan. Kriteria Impian : Ditulis dalam kata-kata positif : Hindari kata-kata “ tidak, jangan, ingin, dll.. “ tetapi gunakan kata “ Harus ” Spesifik (jelas) : Gambarkan impian anda sedetail-detailnya dan terperinci Measurable (terukur) : Berikan target/ goals.. “ Kapan anda mencapainya ? ” Visualisasikan : Afirmasi, dreambook, bayangkan seolah-olah anda telah mencapainya. Faktor Motivasi / Impian Anda : Mempunyai rumah sendiri Menaikhajikan orang tua & keluarga Membayar hutang Meningkatkan pendapatan / taraf hidup Bebas Financial Bebas Waktu Bebas Pikiran Kesehatan Menolong banyak orang & sesama Mempunyai komunitas yang saling memajukan Mendapat penghargaan / dihargai selayaknya manusia Pengembangan diri Menyekolahkan anak di sekolah terbaik

PilihanGue Wirausaha

Gambar
MARI BERWIRAUSAHA!!!! Tahukah Anda, ditaksir, populasi dunia mencapai enam miliar di akhir 1999 dan tahun 2020, angkanya melonjak menjadi delapan miliar! Apakah pemerintah bisa menyediakan pekerjaan untuk sedemikian banyak orang? Faktanya, ’privatisasi’ menjadi begitu populer pada dekade lalu, menunjukkan bahwa mereka ”mencuci tangan” dari tugas menciptakan pekerjaan yang mengerikan itu. Fakta lainnya, merger, akuisisi, dan restrukturisasi dalam sektor swasta lebih sering membuahkan PHK masal. Lalu siapa yang mendapat beban menciptakan lapangan kerja? beban itu harus dipikul INDIVIDU-nya sendiri. Setiap orang, menciptakan sendiri pekerjaannya! Setiap orang, siap atau tidak, kondisi mendorongnya menjadi wirausaha. Mau pilih yang mana: segera menyiapkan mental dan ketramplan kewirausahaan atau, saatnya nanti, terpaksa serabutan, mencoba-coba menjadi wirausahawan setelah ”terdepak” dari posisi ”orang gajian”! Saran kami, dan itu tugas buku ini pula, segeralah belajar mengambil i